Kamis, 26 September 2013

Cara Memilih HP

Cara Mengecek Android Palsu/Replika


Apa itu Hp Replika ?

Yaitu hp tiruan yang bentuknya mirip dengan hp aslinya. Jadi hp replika bisa dikatakan sebagai hp palsu yang dibuat sedemikan rupa menyerupai wujud dari barang yang original yang mana spesifikasinya berbeda dengan spek hp asli yang ditirunya.

Hp android palsu/replika kini banyak beredar dan harganyapun sangat miring. Hp-hp replika tentu me-replikakan hp2 yang berkelas seperti Galaxy S4, Galaxy S3, iPhone, Nokia N8, dll

Replika = Clone = KW = Copy = King Copy = SuperCopy
Saya pernah berkeliling di suatu forum jual beli dan tiba-tiba menemukan seorang penjual yang menjual Samsung Galaxy S4 baru seharga hanya 3.7 juta, padahal harga baru aslinya 7 jutaan. Dan ternyata itu replika


Ini dia penampakan hp galaxy s4 replika alias palsu




Kalo ini yang asli




Terlihat sangat beda kan? Baik dari sisi body maupun kualitas warna yang dihasilkan,

Sebenarnya hp replika bukanlah ilegal, banyak juga yang memburunya agar terlihat nge-trend/sekedar gaya dengan bermodalkan budget terbatas. Namun ada pula penjual hp replika yang menjual dengan harga yang menyamai harga hp aslinya dan inilah yang membuat rugi pembelinya.

 selain itu ada cara lain untuk membedakannya yakni :

 cara membedakan hp android palsu atau tidak.

   1. Bukalah website http://apps.opera.com/
Scroll ke bagian bawah halaman, maka akan terlihat nama hp android anda 


Jika android kalian merupakan ponsel android lokal/china (tak terkecuali replika) maka muncul tulisan "Your device is Android Generic Android "

2.  Menggunakan AnTuTu Bechmark
Antutu benchmark merupakan sebuah aplikasi yang mengukur performa Android anda sekaligus mencatat spesifikasi android anda.

Lakukan serangkaian test lalu lihatlah pada bagian Authenticated dan System Info. Untuk yang System Info, perhatikanlah spesifikasinya lalu cobalah bandiingkan spesifikasi lengkap hp yang bisa dicari di www.gsmarena.com



3.  Menggunakan Sample Camera
Cobalah kalian memotret menggunakan kamera Android anda, kemudian hasilnya cek di komputer (Windows). Klik kanan file fotonya, klik properties, klik summary, klik advanced. Perhatikan pada bagian “Equpment Make” dan “Camera Model”




4  Melakukan Tes IMEI

Buka menu dial(panggilan) lalu ketikan *#06# maka akan muncul sederetan angka yang merupakan nomor imei ponsel kalian.
Selain itu mengecek IMEI bisa dengan melihat nomor imei yang ada di belakang body ponsel (Buka dulu penutup baterai dan baterainya) serta bisa dilihat di dusbook pembelian)
Lalu mengetahui nomor IMEI lalu masuklah ke linkberikut
http://www.numberingplans.com/?page=analysis&sub=imeinr
ketikan nomor imei, lalu akan muncul detail dari ponsel kalian
 
awas jangan tertipu dengan harga murah.......

Rabu, 25 September 2013

Menghilangkan tanda Baterai disilang win7

Cara Menangani “Consider Replacing Your Battery” Pada Windows 7

Bagi Anda pengguna laptop dengan sistem operasi Windows 7, cepat atau lambat Anda pasti akan mendapatkan notifikasi “consider replacing your battery” disertai dengan munculnya tanda silang merah di ikon baterai yang ada di system tray. Notifikasi yang muncul ketika Windows 7 “menganggap” baterai laptop Anda sudah saatnya diganti.
Consider Replacing Your Battery
Perlu diketahui bahwa notifikasi ini muncul ketika Windows 7 mendeteksi bahwa kapasitas baterai laptop Anda sudah kurang dari 40% kapasitas seharusnya, dan karenanya sudah selayaknya diganti. Namun demikian, sudah banyak laporan dari pengguna Windows 7 di berbagai pelosok dunia yang menyatakan bahwa kadangkala Windows 7 salah dalam mendeteksi kapasitas baterai laptop. Bahkan pernah ada seorang pengguna yang sudah mengganti baterai laptopnya dengan yang baru namun masih tetap mendapatkan notifikasi ini.
Terlepas dari akurat tidaknya Windows 7 dalam mendeteksi kapasitas baterai laptop, rasanya kita sepakat bahwa baterai laptop adalah barang yang mahal. Jadi selama masih bisa digunakan dengan baik (walaupun sudah kurang dari 40% kapasitas ideal), ya tidak perlu diganti. Saya pribadi beranggapan bahwa selama baterai laptop masih bisa bertahan di atas 30 menit maka belum saatnya diganti.
Apabila Anda mengalami masalah “consider replacing your battery” seperti di atas, Anda tidak perlu panik ataupun buru-buru merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli baterai laptop baru. Ada suatu cara sederhana untuk menghilangkan notifikasi yang mengganggu tersebut. Berikut langkah-langkahnya:
  • Charge baterai anda sampai full (99% – 100%), setelah itu matikan laptop Anda. Sampai tahap ini jangan dulu cabut charger-nya.
  • Hidupkan laptop Anda lalu tekan F8 berulang-ulang sampai muncul menu Advanced Boot Options. Pilih Safe Mode.
Pastikan memilih Safe Mode ketika berada di Advanced Boot Options.
  • Setelah sudah masuk ke dalam Windows Safe Mode, barulah cabut charger baterai laptop Anda.
SaContoh tampilan awal Safe Mode.
  • Biarkan saja laptop menyala sampai mati sendiri karena baterainya benar-benar habis. Sangat disarankan untuk tidak mengoperasikan laptop Anda selama proses ini. Biarkan saja sampai laptop mati sendiri.
  • Setelah mati, pasang kembali charger laptop Anda, lalu nyalakan kembali laptop Anda dengan normal. Hasilnya…semua kembali normal! Notifikasi “consider replacing your battery” dan tanda silang merah di icon baterai tidak muncul lagi.
Setelah dikalibrasi, kondisi pun menjadi normal kembali.
Teknik di atas pada dasarnya adalah suatu cara untuk mengkalibrasi kapasitas baterai laptop Anda. Dengan menjalankan laptop mulai dari kondisi awal baterai penuh (kapasitas 100%) sampai benar-benar habis (kapasitas 0%), maka Windows 7 jadi “tahu” kapasitas sebenarnya (real capacity) dari baterai laptop, dan secara otomatis men-setting ulang parameter-parameter yang berkaitan dengan baterai laptop tersebut.
Cara ini sudah dicoba ke 2 laptop berbeda, yaitu HP dan Acer, dan terbukti keduanya berhasil dengan sukses. Jadi, Anda sekarang tidak perlu bingung lagi apabila mendapat notifikasi “consider replacing your battery” di laptop Anda.
Catatan
Berdasarkan penjelasan engineer Windows 7 dalam salah satu rilis resmi di website Microsoft, dijelaskan bahwa sebenarnya notifikasi ini awalnya diniatkan untuk menjadi salah satu fitur andalan di Windows 7 (hal ini tidak ada di Windows XP ataupun Windows Vista), yang tujuannya adalah untuk memberi tahu pengguna bahwa baterai laptopnya sudah aus dan karenanya sudah waktunya diganti.
Namun pada kenyataannya, banyak pengguna Windows 7 yang merasa terganggu dengan munculnya notifikasi ini. Sebagian ada yang memperdebatkan bahwa batas (threshold) 40% dinilai terlalu besar mengingat pada kapasitas 30%-an dari kapasitas ideal pun baterai laptop umumnya masih sanggup bertahan sekitar 1 jam, dan ini dirasa masih cukup memadai bagi pengguna laptop. Selain itu harga baterai laptop yang lumayan mahal membuat banyak pengguna enggan mengganti baterai laptopnya kecuali kalau sudah benar-benar rusak.
Namun tak sedikit pula yang menganggap “fitur” ini sebagai bug, mengingat banyaknya kasus dimana Windows 7 terbukti salah dalam mendeteksi kapasitas sebenarnya dari baterai laptop. Saya pribadi termasuk yang menganggap hal ini sebagai bug! Mengapa? Karena ketika laptop HP saya mendapat notifkasi ini saya melakukan pengujian dengan men-charge baterai sampai penuh kemudian masuk ke Windows normal (bukan Safe Mode) lalu memilih option Power Saver dan mendiamkannya.
Hasilnya, hanya dalam waktu 48 menit laptop saya sudah mati (baterai habis). Ketika sudah saya kalibrasi dan notifikasinya sudah hilang, saya lakukan hal yang sama. Saya charge sampai penuh kemudian masuk Windows normal lalu memilih Power Saver dan mendiamkannya. Hasilnya sungguh berbeda! Butuh waktuh 1 jam 24 menit sebelum akhirnya laptop saya mati karena daya di baterai habis. Jadi ada beda sekitar 40 menit disini, dan menurut saya selisih 40 menit ini sungguh sangat signifikan.
Kesimpulannya: Microsoft nampaknya memang masih harus banyak kerja keras untuk memperbaiki bugconsider replacing your battery” ini.

Flash Bios laptop HP/Compaq Kondisi blank

FLASH BIOS NOTEBOOK HP/COMPAQ

Cara Recovery BIOS Notebook HP Pavilion DV4, CQ40 dan C700 :
1. Download BIOS di situs resminya. PENTING : BIOS harus sama persis, misalnya CQ40-717TU, berarti anda harus download BIOS CQ40-717TU. Dan CQ40-717TU tidak sama dengan CQ40-717TX. Kalo untuk laptop CQ40 anda dapat mendownloadnya di SINI, Biasanya judul filenya "WinFlash for HP Notebook System BIOS - Microsoft Windows-Based"

2. Siapkan Flasdisk kosong, kalo kemarin saya menggunakan flashdisk 2Gb Kingston. Ingat kosngkan dulu   flashdisk anda agar prosesnya nanti berjalan lancar.

3. Extract file BIOS hasil download yang berupa .exe dengan menggunakan program WinRar atau 7ZIP.

4. Cari file yang berekstensi .FD misalnya 30F7F04.FD, pilih salah satu (biasanya ada 4 file dengan ekstensi .FD), misalnya saya memilih 30F7F04.FD. Kemudian sisakan 4 huruf pertama yaitu 30F7 kemudian tambahi dengan ekstensi . BIN sehingga menjadi 30F7.BIN.

5. Jadi file 30F7F04.FD menjadi 30F7.BIN, kemudian simpan file 30F7.BIN itu ke flashdisk.

6. Lepaskan CHARGER dan BATERAI dari laptop. "Ingat baterai harus di lepas"....!!!

7. Colokkan flashdisk yg ada file xxxx.BIN

8. Tekan dan tahan tombol keyboard (Windows dan B)

9. Pasang Charger, tombol (Windows dan B) jangan di lepas dulu.

10. Nyalakan laptop dengan menekan tombol power Laptop

11. Tahan tombol (windows dan B) sampai terdengar bunyi “ beep ”, kemudian lepaskan kedua tombol itu. Laptop secara otomatis mencari BIOS asli ini ditandai dengan led flashdisk yg kedip2x.

12. Bunyi beep akan terdengar berulang tiap 2 detik, biarkan saja, laptop akan mati sendiri secara otomatis setelah selesai merestore / merecovery BIOS.

13. Selesai. Untuk mencobanya nyalakan laptop seperti biasanya dengan hanya menekan tombol powernya.

14. jika anda mengalami kegagalan, coba lagi dan coba dengan flashdisk yang lain, ingat…flashdisk harus kosong untuk memudahkan laptop mencari file BIOS yang akan di restore atau direcovery.

"nb: cara ini pun dapat digunakan untuk type notebook HP/Compaq lainnya,yang penting file "xxxx.fd" disamakan dengan type notebook yang bakal kita recovery...." 

OK....Selamat mencoba ….. semoga berhasil……

Flash bios Acer kondisi blank hitam

FLASH BIOS NOTEBOOK ACER ASPIRE ONE

HANYA UNTUK SEMUA NETBOOK ACER ASPIRE ONE

Acer Aspire One AOD255 punya staff kantor tiba – tiba mati suri. Kalo tombol power ditekan, ga ada reaksi apa – apa selain fan yang muter. Lampu indikator tewas semua, layar tetep item ga ada reaksi.

Setelah kuliah di googling (Google Melulu) hehe, dapetlah pencerahannya….

Persiapan :

    Download BIOS files (waktu nulis ini yang paling baru v3114) di : SINI
http://www.2shared.com/file/YbIjMkJP/bios_acerone.html atau di
http://support.acer-euro.com/drivers/notebook/as_one_150.html

    Siapkan 1 buah USB Disk / Flashdisk (1 Gb juga cukup) lalu format dengan FAT bukan FAT32

    Extract File hasil download tadi ke dalam USB Disk / Flashdisk (ada 5 file, xxxx.bat,D255_xxxx.fd, Flashit.exe, releaseNote.txt dan readme.txt)

    Rename file d255_3114.fd menjadi d255ia32.fd
    atau
    Extract File zipnya, kemudian extract lagi file hasil ekstrakan tadi dan copy 2 file yang ada di dalamnya    yaitu FLASHIT.EXE dan ZG5IA32.FD ke flasdisk langsung tanpa folder / direktori.


Proses :

    Pasang Adaptor dan sambungkan ke listrik.

    Masukkan USB Disk / Flashdisk yang tadi disiapkan.

    Tekan tombol Fn dan Esc secara bersamaan dan tahan (jangan lepaskan)

    Tekan tombol power (Ini akan membuat netbook menyala dan lampu power kedap-kedip)

    Lepaskan tombol Fn dan Esc.

    Tekan kembali tombol power. Ini akan membuat lampu power menjadi nyala normal (tidak lagi kedap – kedip) dan proses Flashing Bios berjalan.

    Biarkan hingga nantinya akan restart sendiri. (Proses sekitar 5 menit sampai restart). Usahakan jangan ada gangguan seperti mati listrik atau iseng tekan2 keyboard atau otak – atik netbook ini selama proses ini berlangsung, hehe.

    Seharusnya Acer Aspire One ini akan kembali normal. Apabila tidak berhasil juga mungkin memang harus datang ke service centernya, hehehe.

"nb: semua cara diatas dapat dipergunakan untuk semua netbook type acer aspire one "

Cara Menurunkan Suhu Laptop tanpa merusak Garansi

Menurunkan Suhu Laptop dengan Undervolting

Apa undervolting?
Undervolting adalah proses yang mengurangi “tegangan” kelebihan yang diberikan kepada CPU menggunakan perangkat lunak. Ini banyak digunakan sebagai solusi pendinginan dan berdasarkan pengalaman,  lebih efektif daripada solusi pendingin lain yang tersedia (thermal paste, pad pendingin, dan lain-lain) dengan tanpa biaya samasekali. Hasil yang diperoleh bervariasi dari 5c sampai 20c penurunan suhu, biasanya mencapai  penurunan rata-rata 10c.
Undervolting TIDAK akan menurunkan kinerja laptop sama sekali. Underclocking dan Overclocking yang sangat mempengaruhi/bertanggung jawab dalam hal kinerja. Benchmark juga akan membuktikan kinerja yang tetap sama pada undervolting. Kebanyakan pemula biasanya berpikir dan menganggap undervolting akan mengorbankan kinerja tetapi mereka salah.
Jadi Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana hal ini berlangsung dan mengapa Intel / AMD tidak melakukan hal ini sebelumnya.
Tidak semua chip prosesor sama
Masing-masing chip prosesor memiliki toleransi tegangan yang berbeda. Seharusnya vendor (Intel/Amd) menentukan tegangan terendah yang tidak menimbulkan resiko ketidakstabilan pada setiap chip prosesornya, malahan mereka membuat standar yang sama untuk semua chipnya. Masalahnya adalah mereka menentukan standar yang cukup tinggi. Disinilah peran undervolting, yaitu mengurangi tegangan ke jumlah yang tepat, sehingga suhu prosesornya pun menjadi berkurang/lebih dingin.
Dalam beberapa kasus dijumpai nilai undervolt yang tidak sama pada tipe prosesor yang sama. Hal ini seperti konsep yang sama untuk overclocking, beberapa dapat nilai lebih tinggi dibanding lainnya. Yang penting untuk dicatat adalah tidak seperti overclocking, undervolting tidak akan membatalkan garansi laptop anda atau tidak menimbulkan kerusakan hardware latop anda.
Intinya, undervolting tidak akan menimbulkan kerugian apapun bagi anda
Keuntungan undervolting 
  • Penurunan suhu prosesor (5 sampai 20c)
  • Hemat baterai (5-30 menit)
  • Menambah umur Fan
  • Memperkecil resiko kerusakan laptop
  • Laptop menjadi awet
 Dengan mengurangi tegangan pada titik yang optimal, maka prosesor beroperasi lebih optimal. Hal ini juga akan mengurangi pemakaian daya dari baterai yang dapat memberi Anda tambahan 10-30 menit (tergantung pada nilai undervolt tersebut). Prosesor yang relatif dingin berarti fan/kipas pendingin juga berkurang aktivitasnya, noise/kebisingan berkurang, pemakaian daya pun berkurang dan otomatis kipas laptop menjadi lebih awet. Pada laptop, biasanya CPU Cooler-nya berbagi dengan GPU maka proses pendinginan GPU pun menjadi lebih efektif. Panas merupakan pembunuh bagian elektronik, maka laptop yang relatif dingin otomatis akan lebih berumur panjang/awet.
Kekurangan / Resiko
BSOD (Blue Screen of Death)
BSOD terjadi jika tegangan terlalu rendah. Itu sebabnya dilakukan uji stabilitas untuk memastikan tidak mendapatkan BSOD itu. Jika tegangan diseting dengan benar, BSOD tidak akan terjadi. BSOD terjadi hanya  saat proses undervolting saja, tapi setelah penentuan nilai undervolt yang benar maka BSOD tidak akan terjadi.
Software yang diperlukan
Anda perlu men-download software-sofware ini:
CPU ORTHOS Loader - (Digunakan untuk stres CPU dan tes untuk stabilitas)
(ORTHOS dan RMclock tidak perlu diinstal (portable).
1) Memeriksa Temperatur  Max sebelum Undervolt
Pertama, menentukan terlebih dahulu seberapa panas cpu laptop anda bila sedang beroperasi.
Untuk mengetahui temperaturnya, instal HWMonitor.  Software ini akan menunjukkan maksimum, minimum dan temperatur CPU / GPU / HDD  saat ini. Saya menggunakan HWMonitor karena salah satu software terbaik dan akurat, tetapi juga bisa menggunakan software sejenis lainnya.
Jalankan ORTHOS CPU Loader.  Software ini berguna untuk mensimulasikan beban penuh CPU untuk kedua core. Jalankan software ini dan biarkan bekerja selama 10 menit. Perhatikan temperatur yang melonjak mencapai sekitar 70-90C.
Setelah software ini bekerja selama 10 menit, hentikan program dan catatlah suhu maksimum.
Hasil yang didapat adalah 79c.
 2) Instalasi dan Setting RMclock
  • Unzip / Instal RMclock ke laptop Anda
  • Jalankan RMclock
  • Klik pada tab “Advanced Settings CPU”. Versi terbaru dari RMclock harus secara otomatis mendeteksi CPU Anda. Jika tidak kemudian klik pada tombol “Mobile” radio di dekat bagian bawah dan centang “Terapkan pengaturan ini pada saat startup”. Sekarang tekan tombol Apply
  • Pengguna AMD harus mencentang P-State Transistor untuk memperoleh hasil undervolt yang lebih baik

Jika software ini meminta restart program, lakukan saja. Setelah restart pergi ke tab “CPU info”. Periksa apakah sudah benar prosesor yang anda miliki. Pada halaman ini Anda juga akan melihat banyak angka bergerak naik dan turun sekitar CPU Anda.
3) Menyiapkan Profil
  • Double klik pada tab Profil kemudian klik  ”Performance on Demand” pada sub-profile.
  • Centang “Use P-State Transitions” untuk power AC dan Baterai
  • Centang semua kotak .
  • Klik “Apply” bila sudah selesai.
  • Kembali ke Halaman “Main Profile”
  • Mengubah profil saat ini di drop down box untuk “Performance on Demand” untuk power AC dan Baterai.
  • Pastikan semua kotak dicentang. Jika Anda memiliki SuperLFM atau IDA biarkan saja kedua kotak ini.
  • Biarkan kotak  ”Auto Adjust intermediate-states VID” di dekat bagian bawah dan tekan tombol Default. Tegangan default sekarang harus muncul.
  • Klik “Apply”.
 
4) Undervolting
Dalam halaman “Main Profile”, terlihat beberapa multiplier dan tegangan. Apa multipliers?
Multiplier tergabung dengan Teknologi Intel SpeedStep (lihat di bawah untuk definisi penuh). Multipliers digunakan untuk menurunkan speed clock secara dinamis agar  CPU berjalan lebih efisien.
Pertama, Kita akan mulai menurunkan tegangan multiplier tertinggi yang merupakan multiplier 11x
Untuk pengujian awal bisa dilakukan dengan menurunkan 0,100 v kemudian perlahan-lahan diturunkan lagi.
Selalu klik “Apply” sehingga tegangan baru dapat berlaku dan lakukan tes stabilitas seperti di bawah ini. Lakukan hal ini setiap kali menurunkan tegangan.
 5) Pengujian Stabilitas (pastikan semua pekerjaan disimpan!)
  • Buka ORTHOS dan HWMonitor lagi. (Lihat seberapa besar pendinginan  terjadi)
  • Pergi ke tab “CPU info” dari RMclock (Anda juga dapat melihat temperatur dan statistik di sini).
  • Seting tipe test “Small FFTs – stress cpu” untuk memfokuskan tes cpu.
  • Persiapkan alat tulis untuk mencatat semua tegangan yang diuji.
  • Jalankan ORTHOS stress test untuk 45 menit atau lebih. Jika tidak terjadi hang selama tes stabilitas dilakukan maka Anda dapat menurunkan lagi tegangannya. Saya sarankan dengan menurunkan 0,025v sampai BSOD terjadi atau ada warning yang muncul.
  • Jika terjadi bluescreen maka sudah tercapai batas tegangan yang terlalu rendah. Restart laptop anda dan seharusnya sudah kembali ke tegangan stabil yang terakhir.
  • Jika Anda mendapatkan peringatan atau kesalahan perangkat keras dari ORTHOS, maka tegangan Anda terlalu rendah. Naikkan tegangan dan coba lagi.
  • Setelah menemukan tegangan yang tidak stabil, sebaiknya naikkan tegangan sampai dengan 2 step. Hal ini untuk menjamin stabilitas tegangan cpu.
  • Bila terjadi BSOD atau kesalahan/warning, tidak usah kuatir karena tidak akan merusak hardware laptop anda.
  • Penurunan tegangan yang terjadi bisa mencapai 0,150v – 0,250v dari tegangan standar multiplier tertinggi, tergantung toleransi prosesor yang digunakan.
6) Hasil
  • Setelah beberapa perubahan dan tes stabilitas, ternyata diperoleh nilai tegangannya 1.100v yang berarti lebih  rendah 0.150v dari tegangan standar (1.250v).
  • Suhu max sebelum undervolting adalah 79c dan setelah undervolting hanya 67c, berarti ada penurunan suhu sebesar 12c.
  • Bila Anda telah menemukan pengaturan optimal tegangan, sebaiknya melakukan tes stres 3 jam lebih (bila memiliki waktu luang) untuk memastikan stabil 100%.
  • Setelah Anda menentukan tegangan stabil ini, kini Anda dapat memilih untuk membuat pengaturan ini dijalankan pada saat startup:
  • Pergi ke halaman Profil Utama > Pada drop down box untuk startup pilih “Performance on Demand ” > tekan “Apply”
  • Selanjutnya ke halaman Pengaturan > Centang ” Start Minimized in Windows Tray ” dan ” Run at windows startup “> Tekan “Apply”.
  • Untuk menampilkan tsuhu CPU  dalam Taskbar/System Tray > Klik kanan ikon RMclock dan klik ” Show CPU Temperature “ .
Catatan:
  • RMclock tidak dapat mengenali CPU dengan half multipliers. Hal ini akan menyebabkan pembulatan ke nilai yang terdekat, sehingga  terjadi downclocking. T8100/T9300/P7350/P8400/P9500 akan underclock 100MHz
  • Undervolt hanya akan terjadi saat RMclock aktif.
  • Jika anda menggunakan CPU-z terbaru ada ‘bug’ dan akan menunjukkan tegangan yang salah, gunakan versi v1.41.
  • Jika tidak dicentang kotak di halaman “Main Profil”, Anda perlu untuk mencentangnya di halaman ‘Sub-Profil’ .
  • Jika CPU Anda overclock, pastikan Anda undervolt ketika OC, sehingga Anda dapat menemukan tegangan optimal dari kecepatan OC.
7) Menurunkan dan Pengujian tegangan Multiplier Lainnya
Untuk menentukan undervolting terbaik, Anda juga dapat menurunkan multiplier lainnya dan menentukan tegangan optimalnya. Sejauh ini hanya menetapkan dan menguji multiplier maks. Semakin rendah multiplier #, semakin berkurang tegangan  yang dibutuhkan.
Untuk melakukan tes stabilitas di multiplier lain, perlu menonaktifkan multiplier tertinggi dengan mengosongkan kotaknya di halaman “Main Profile” (11x),  kemudian klik “Apply”.  Dengan demikian CPU tidak akan menggunakan multiplier 11x dan multiplier 10x adalah kecepatan tertinggi yang bisa dicapai oleh CPU anda sekarang. Setiap multiplier sesuai dengan “clock speed” yaitu 11x = 2.2GHz, 10x = 2GHz, 9x = 1.8 (sesuai dengan cpu yang digunakan untuk test ini)
  • Turunkan tegangan perlahan-lahan
  • Jalankan tes ORTHOS untuk 45 menit
  • Periksa di halaman Info CPU atau CPU-z bahwa “stress” dan “maxing” berada di multiplier yang benar.
  • Carilah tegangan optimal
  • Pindahkan ke multiplier lainnya  dan ulangi prosesnya.
Anda tidak perlu menguji multiplier terendah (idle) karena tegangan ini selalu ditetapkan pada tegangan yang stabil .
Memang memerlukan waktu yang cukup lama  memperoleh tegangan optimal yang stabil pada setiap multiplier.
Catatan: Setelah selesai, pastikan Anda kembali centang kotak multiplier di halaman “Main Profil” kemudian “Performance on Demand” di halaman “Sub Profil”.
Semakin rendah multiplier #, semakin sensitif  terhadap BSOD.  Hampir semua BSOD yang terjadi dari undervolting karena lower multiplier yang tidak stabil.
Alternatif: Untuk menguji setiap multipliers memang memerlukan waktu yang lama. Ada cara yang lebih praktis untuk melakukannya, yaitu dengan cara pilih/centang kotak “Auto-adjust Intermediate States”. Cara ini berhasil di sebagian besar kasus yang terjadi tetapi tidak ada jaminan bahwa setiap multipliers telah mencapai tegangan optimal yang stabil.
Mengunci CPU untuk kecepatan penuh / throttle
RMclock juga menawarkan profil daya yang berbeda. Kinerja Maksimal adalah profil yang memungkinkan untuk memilih hanya 1 multiplier yang akan dikunci pada multiplier/clockspeednya.
Profil ini sangat bagus untuk para gamer, di mana kinerja maksimal CPU diperlukan dan pengguna yang memiliki masalah dengan Speedstep. Sebaiknya penggunaan profile ini pada saat laptop terhubung dengan adaptor AC karena akan menguras baterai laptop Anda.
Mengunci CPU pada Full Speed:
  • Buka “the Maximal Performance” pada halaman “Sub-profile”
  • Pilih/centang “Use P-State Transition”
  • Centang multiplier yang ingin anda kunci kecepatannya (Pilih indeks# tertinggi )
  • Klik “Apply”
  • Buka halaman “Main Profil”
  • Pilih “Maximal Performance” untuk “AC Power Current and Startup”
  • Klik “Apply”
Bila berhasil, Anda akan melihat ikon RMclock di system tray  berwarna merah. Ini menandakan speed/kecepatan dikunci pada kecepatan maksimum.
Konfigurasi ini hanya akan mengunci CPU ketika menggunakan listrik AC. Ketika dicabut, akan beralih menjadi dinamis (Speedstep) untuk konsumsi daya yang ditingkatkan. Anda juga dapat memilih underclock CPU ketika menggunakan agar baterai lebih lama.
Underclock CPU menggunakan RMclock
Profil yang digunakan saat ini adalah dinamis yang berarti hanya akan menggunakan daya CPU sebesar yang dibutuhkan. Underclocking hanya berguna jika ingin benar-benar membatasi kecepatan CPU untuk alasan spesifik tertentu. Jelas notebook Anda akan berjalan relatif lebih lambat tergantung pada underclock itu.
Jika Anda sudah menguji multipliers lainnya seperti yang sudah dijelaskan di atas, maka sebenarnya Anda sudah melakukan “underclock”. Dengan tidak memilih kotak index/multipliers di halaman “Main Profile”, Anda menonaktifkan multiplier/kecepatan CPU yang dapat digunakan. Jadi jangan memilih multiplier yang lebih tinggi. Pastikan untuk menekan “Apply”  dan periksa halama info CPU.
Teknologi Intel SpeedStep
SpeedStep memungkinkan clock-speed prosesor untuk secara dinamis diubah oleh perangkat lunak. Menjalankan prosesor pada kecepatan clock (clock-speed)  yang lebih tinggi memungkinkan untuk performa yang lebih baik. Namun, ketika prosesor dijalankan pada kecepatan rendah, tegangan dapat dikurangi. Hal ini akan mengurangi konsumsi daya dan menurunkan temperatur.
CPU tidak selalu berjalan pada kecepatan penuh sepanjang waktu, SpeedStep menurunkan secara dinamis kecepatan clock menggunakan multipliers, untuk membuat CPU berjalan lebih efisien, karena CPU hanya menggunakan daya sesuai yang dibutuhkan.
SuperLFM dan IDA
SuperLFM singkatan untuk Super Low Frequency Mode. Fitur ini memungkinkan prosesor bekerja pada kecepatan clock yang lebih rendah dengan memotong FSB secara dinamis. Berarti penggunaan clock dan tegangan yang lebih rendah akan membuat baterai lebih efisien dan bertahan lebih lama. Setelah metode ini diterapkan ternyata pada T7500 CPU idle di 600mhz@0.850v bukan 1200mhz@0.937v (default). Fitur ini hanya tersedia pada Platform Santa Rosa, CPU T7xxx dan menggunakan  Rmclock v2.35
Mengaktifkan SuperLFM
  • Buka halaman “Main Profile”
  • Centang Indeks 0
  • Atur FID dengan 6x (default 8x). Tegangan default biasanya sudah tepat. Jika tidak, maka coba tentukan tegangan serendah mungkin. Tegangan terendah tergantung dari model CPU yang digunakan.
  • Buka “Performance on Demand” di halaman Sub-Profile” dan centang “P-State Transition box for Index 0”
  • Tekan “Apply” dan periksa halaman Info CPU untuk frekuensi superlow dan / atau tegangan
IDA singkatan dari Intel Dynamic Acceleration. Pada dasarnya menggunakan satu core sedangkan core lainnya idle.

Minggu, 22 September 2013

BBM ANDROID (BES 10 Client)

Cara Setting Blackberry Messenger di Android (smartphone)
(Step By Step)

Pertama Registrasi paket BB smartphone :

1. Yang Penulis Pakai adalah kartu axis ketik *123# akan muncul seperti gambar dibawah :
2. Yang Penulis Pakai adalah kartu axis ketik 5 diikuti tombol Send akan muncul seperti gambar dibawah :

3. Kemudian pilih BB10, karena BES 10 client sama dengan BB10 dan kemudian lanjutkan di menu selanjutnya. Pilih paket sesuai kebutuhan dan lakukan konfirmasi
 

4.  Kemudian install BES10.apk bisa di download di Play Store Android, setelah selesai akan ada Aggrement yang harus anda setujui, lalu muncul pertanyaan server seperti dibawah.
  
5. ketikan Server BBM for Andraoid area indonesia id.srp.blackberry.com seperti dibawah, dilanjutkan dengan SRPID yang dikirim kan via Email anda.
SRPID akan dikirim via email yang anda masukan dan perlu verifikasi
Selanjutnya tinggal masukan username : Email Anda dan password yang anda buat maka BBM akan hidup
Selamat mencoba..!!!!